Kangen Band Sebuah Bukti Musik Indonesia Tak Hanya Lihat Dari Fisik Saja

Bukan bermaksud menghina dari judul tersebut. Justru dari judul tersebut kita mengenang zaman - zaman dimana musik Indonesia fisik bukanlah menjadi hal nomor satu di industri ini. Kangen Band dibentuk pada tahun 2005 di Lampung. Grup band ini dulu sangat ngetop terutama untuk masyarakat menengah ke bawah.

Lagu - lagu mereka yang memiliki lirik tidak terlalu berat dan juga genre kesukaan masyarakat Indonesia yaitu pop melayu membuat Andika dan teman - temannya mencapai kesuksesannya. Grup Band yang awalnya terdiri dari 6 orang ini yaitu Andhika, Dodhy, Tama, Lim, Nory, dan Barry ini memulai debut mereka dengan album yang berjudul Tentang Aku, Kau dan Dia. Keahlian Dody, Tama, dan Andhika dalam membuat lagu serta suara Andhika membuat grup band ini mencapai puncak popularitasnya.

Bukan bermaksud merendahkan, tapi harus diakui kalau para personil band Kangen Band ini, tidak terlalu ganteng, tidak menjadi alasan orang - orang untuk menyukai lagunya. Berbanding terbalik di zaman sekarang, dimana para artis yang ingin menyanyi lebih mengutamakan fisik yang ganteng atau cantik seksi aduhai dan tinggal menggunakan teknologi untuk membaguskan suara mereka (walaupun akhirnya dipaksakan).

Meski begitu, masih banyak orang yang menyebut Kangen Band adalah band kampungan, sangat tidak keren, dan tidak ada menariknya sedikitpun. Namun, harus kita akui pasti ada salah satu lagunya yang kita tahu walaupun hanya reff nya saja. Namun, bukankah harusnya begitu. Kita sebagai penikmat musik kita hanya ingin menikmati suara mereka bukan fisik mereka. 

Sayang, kini nasib Kangen Band tidak jelas setelah sang vokalis (entah masih atau sudah mantan) terlibat dengan masalah - masalah. Meski masih banyak penyanyi yang tidak memiliki fisik memikat namun suara jempolan setelah era Kangen Band, namun masih banyak anggapan yang bilang "Kalau kamu mau jadi penyanyi, kamu juga harus wajib ganteng atau cantik". Akibat stigma tersebut banyak artis yang aji mumpung. Hanya karena memiliki fisik yang menawan dan popularitas, mereka mencoba - coba jadi penyanyi. Hasilnya ? Yah bisa diitung dengan jari yang sukses. Sepertinya mungkin hanya Bunga Citra Lestari yang sukses. Intinya adalah, musik Indonesia rindu dengan musik yang tidak memperdulikan fisik sang penyanyinya dan yang pasti menggunakan suara aslinya bukan menggunakan teknologi untuk membaguskan suaranya.